Ad Code

Responsive Advertisement

Brimob: Pasukan paramiliter Polri yang low profile


--------

Menteri Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal AHMAD YANI Menghormat kepada Pataka Korps Brimob Polri SATYA CAKTI YANOTTAMA, setelah merebut IRIAN JAYA.

Dari operasi TRIKORA tersebut, KORPS BRIMOB POLRI bertaburan BINTANG SAKTI yang merupakan penghargaan tertinggi di kalangan Prajurit.

Kini, personel yang mendapat BINTANG SAKTI tersebut masih tersisa 4 orang. Mereka dari PASUKAN PELOPOR menggempur Belanda dari DARAT, LAUT dan UDARA bersenjata Armalet-15, Granat, pelontar granat infantei, Ranjau dan Senjata Ringan infantri lainnya.

JENDERAL AHMAD YANI mengakui Keikhlasan PASUKAN PELOPOR dan sangat menghormatinya seperti Hormat Kepada GURU.
Brimob terlibat aktif dalam penumpasan pemberontakan PRRI, Permesta, DI/TII, PKI Muso 1948, perebutan dan konflik di Timor Timur, GAM Aceh, dan bahkan pasukan terlatih pertama yang sudah terbentuk sejak jaman Jepang dan langsung menyatakan mendukung proklamasi kemerdekaan RI oleh M. Yasin, Bapak Brimob.
Di era kini Brimob merupakan ujung tombak utama melawan pengganggu keamanan bersenjata terorisme, kelompok bersenjata Papua, dan penjahat bersenjata perampok dll serta membantu TNI mengamankan daerah perbatasan yang rawan rembesan teroris Filipina Selatan.
Di era modern wajar LB Moerdani/Jenderal TNI yang paling terkenal di jajaran TNI sampai dengan akhir hayatnya/sampai ke liang kubur, meminta pengawalan dari Bhayangkara KORPS BRIMOB POLRI karena terbukti keikhlasan dan kompetensinya.
Brimob sangat konsisten dengan doktrin Tri Brata dan Catur Prasetya, diantaranya prinsip Satya Haprabu "Setia kepada Negara, Pimpinannya dan Rakyat". Sehingga dalam sejarahnya Brimob tidak pernah berpolitik praktis, netral, tidak pernah berkhianat kepada negara  dan rakyat serta tidak pernah menentang pemerintah yang sah.

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu