Ad Code

Responsive Advertisement

Hati-hati, Ini Bahayanya Suka Main Kuis Lucu-Lucu di Facebook


Masih hangat di kepala kita adanya  virus WannaCry yang sempat ramai diperbincangkan karena diketahui telah melumpuhkan sistem beberapa perusahaan besar beberapa saat lalu. Melalui malware tersebut, para hacker atau peretas menyita data-data penting perusahaan dan meminta imbalan berupa uang jika ingin data-data mereka dikembalikan. Tidak sedikit instansi yang pada akhirnya rela menbayar ratusan juta supaya data penting mereka bisa diselamatkan. Di tengah merebaknya virus tersebut ke seluruh penjuru dunia, muncul pemuda asal Inggris yang berhasil menghentikan virus tersebut. Saat ini meski persebaran WannaCrytelah berhenti, para hacker tidak tinggal diam melancarkan aksi-aksi mereka selanjutnya.
Salah satu sasaran empuk bagi para hacker untuk bisa meraup keuntungan pribadi melalui dunia maya adalah lewat kuis-kuis online di Facebook. Kelihatannya memang sepele, namun jika kamu lengah, dampak di baliknya cukup mengkhawatirkan lho!

Kuis online di Facebook dikemas dengan judul menarik supaya orang tertarik untuk membukanya

Kuis dengan judul-judul menarik via travel.tribunnews.com
Apa yang terlintas di pikiranmu ketika membaca judul-judul berikut ini: Mobil apa yang cocok untukmu? Siapa yang pantas menjadi pendamping hidupmu? Berapa persen kadar setan dan malaikat dalam dirimu? Karakter Game of Thrones yang manakah kamu? Mirip dengan aktris atau aktor siapakah kamu? Di kota mana kamu seharusnya tinggal? Dan masih banyak lagi lainnya. Tentu jika membaca judul-judul kuis semacam itu kamu akan tertarik untuk mencobanya. Belum lagi ketertarikan akan semakin kuat ketika banyak teman telah mencoba dan membagikan hasil tesnya di beranda masing-masing. Jelas kalian akan semakin terdorong untuk mencoba sendiri.
Tampaknya masalah ini memang sepele karena kuis-kuis tersebut bukan hal serius yang menuntut orang berpikir keras. Sebagian besar orang mencoba kuis-kuis itu semata-mata hanya untuk hiburan. Selain menyenangkan, juga gratis. Namun hanya sedikit yang sadar bahwa pengguna sering diminta mengisi data atau informasi pribadi sebelum mendapat hasil yang mereka inginkan. Di situlah tangan-tangan hacker bekerja.

Mereka tidak sadar, bisa saja hacker memanfaatkan kuis itu untuk meretas data pribadi yang akan membawa keuntungan pribadi

Bayang-bayang hacker via technology.inquirer.net
Kebanyakan orang percaya bahwa situs penyedia kuis tersebut aman-aman saja. Di bagian awal petunjuk kuis biasanya ada pernyataan bahwa pihak kuis tidak akan memergunakan informasi atau data pribadi yang diisi pengguna untuk keuntungan pribadi. Namun di bagian selanjutnya biasanya mereka membubuhkan: “Kami memiliki hak mengubah atau memodifikasi kebijakan privasi ini dari waktu ke waktu dan, dalam kasus semacam itu, kami akan membuat pemberitahuan publik dalam laman kebijakan privasi ini (atau melalui pemberitahuan individu seperti dokumen tertulis, faksimili atau e-mail) dan mendapatkan persetujuan dari para pengguna jika diharuskan oleh hukum yang berlaku”. Mayoritas dari kita hanya membaca bagian awalnya saja dan langsung mencentang kolom setuju.
Kelengahan itulah yang kerap dimanfaatkan para hacker untuk mengantongin data-data pribadi pengguna kuis dan menjualnya ke pihak ketiga. Menurut Sri Sridharan, Direktur Manajer di Florida Center untuk bagian Cybersecurity, semakin peretas mengetahui banyak informasi tentangmu, semakin mereka bisa mengarahkanmu ke situs-situs lain yang seharusnya tidak kamu kunjungi.

Tak hanya hacker, perusahaan pembuat kuis juga bisa dimungkinkan menggunakan data pribadi pengakses kuisnya untuk dijual ke pihak ketiga

Salah satu kuis Vonvon via id.vonvon.me
Bukan hanya hacker saja yang dikhawatirkan mampu memanfaatkan data-data pribadi pengguna kuis, tetapi juga perusahaan pembuat kuis itu sendiri. Sekitar 2 tahun lalu, Vonvon, sebuah startup pembuat kuis-kuis online banyak mencuri perhatian warganet. Ia dikritik lantaran terlalu rinci mengakses informasi pengguna kuis, mulai dari nama, foto profil, usia, jenis kelamin, ulang tahun, history click, IP address,  bahkan hingga  browser  dan bahasa yang digunakan. Padahal atas beragam kuis menarik yang dibuatnya, Vonvon mampu memperoleh puluhan hingga ratusan juta pengguna! Atas sorotan miring tersebut, Vonvon mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak menggunakan data-data pribadi tersebut untuk kemudian dijual ke pihak ketiga, melainkan hanya untuk keperluan menentukan hasil kuis. Meski begitu, sebagai pengguna sebaiknya kita berhati-hati mengisi data-data pribadi secara online.

Mulai sekarang, selektiflah ketika akan mengunjungi kuis-kuis online di Facebook

Jadilah selektif via www.channelpro.co.uk
Mewaspadai hacker tidak harus dengan berhenti mengakses kuis-kuis online manapun. Kamu masih bisa kok menikmati kuis-kuis tersebut dikala senggang. Namun, jelas ada batasannya. Demi menjaga informasi pribadimu agar tidak digunakan pihak lain untuk meraup keuntungan pribadi, selektiflah dalam memilih situs-situs mana saja yang sekiranya terpercaya untuk diakses. Situs yang bisa dibilang aman adalah yang berasal dari perusahaan-perusahaan ternama. Jangan begitu saja percaya tautan yang dikirim, bahkan oleh teman atau keluarga kalian sendiri. Jika kuis tersebut menghendaki kalian memasukkan email dan password, berhati-hatilah dan jangan langsung dipercaya.

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu